Kata Pembuka

Selamat Datang di Blognya
"Mr. Didik Sadianto, Wong Jombang Utara/Asemgede, Ngusikan"

Cari Blog Ini

Menuju OSN 2013

Setelah meriahnya Pelaksanaan OSN 2012 di Jakarta. Dan semua pemenang sudah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah. Prestasi anak SMA Darul Ulum 2 Jombang pada OSN 2012 bidang Matematika adalah Mewakili Kab. Jombang dalam OSN Tingkat Propinsi a.n. Faris Fahmi. Untuk meningkatkan prestasi OSN, maka SMA Darul Ulum 2 Jombang kembali akan mengelar pembinaan tingkat sekolah untuk persiapan OSN 2013 mendatang. Adapun seleksi sekolah ini akan diikuti oleh 146 siswa. Dari sejumlah peserta tersebut akan dijaring 10 siswa terbaik untuk dibina selama 5 bulan (1 minggu 2 kali. Dari 10 peserta tersebut akan dipilih 3 peserta terbaik untuk mewakili SMA Darul Ulum 2 dalam ajang OSN Tingkat Kabupaten yang insya allah akan digelar pada bulan April 2013.

Format untuk seleksi awal berupa isian singkat dan uraian serta terdiri dari 2 paket soal (A10, B11). Jumlah soal untuk isian singkat 16 soal dan urian 4 soal. Adapun bidang yang diujikan terbagi dalam 4 bidang mengacu pada silabus OSN, yakni Aljabar, Geometri, Teori Bilangan, dan Kombinatorik.

Sebagai bahan latihan siswa-siswa calon Peserta Seleksi Pembinaan OSN Matematika berikut saya upload soal-soal latihan.
1. Kisi-Kisi Tes Awal Klik di sini (New Update, 22 Sept. 2012)
2. Soal Latihan 1 (Soal Seleksi Tim Pembinaan OSN 2012), Klik di sini.
3. Soal Latihan Aljabar & Teori Bilangan, Klik di sini 
4. Soal Latihan Geometri & Kombinarika, Klik di sini 
4. Soal Latihan Keseluruan, Klik di sini

TES AWAL OSN SEKOLAH:
  1. Soal Tes Awal Kode A.10, Klik di sini
  2. Soal Tes Awal Kode B.11, Klik di sini
  3. Solusi Kode A.10, Klik(New Update 13 Okt 2012)   di sini
  4. Solusi Kode B.11, Klik (New Update 13 Okt 2012di sini


BUKU PERSIAPAN OSK/OSP/OSN 2013
  1. Elementary Number Theory (David A Santos)/ (Update, 11 Okt 2012) , Klik di sini 
  2. Math Olympiads Problem Solving (Dana Paquin, P.hd/Stanford University) berisi  bidang Lomba Olimpiade Mathematika (Aljabar, Kombinatorik), Klik di sini
  3. Prinsip Ekslusi- Inklusi,  Klik disini
  4. Buku Materi Dasar OSN (Eddy Hermanto), Klik di Sini 
  5. Buku Langkah Awal Menuju OSN 2013 Karya Didik Sadianto. Untuk ruang lingkup Bab yang ada dalam Buku ini, Klik di sini
Semoga Bermanfaat!!!.

HASIL OSP TAHUN 2012 PROPINSI JAWATIMUR:
Klik  di sini 

PENGUMUMAN TIM PEMBINAAN OSN SEKOLAH
Berikut daftar Siswa yang Masuk dalam Tim Pembinaan OSN Sekolah Tahun 2012-2013:
  1. Dadang Novianto/X-4
  2. Reynaldy Langgeng Phambudy/X-3
  3. Ainun Nida Dusturia/X-7
  4. Nyoman Imsa Anwar/X-2
  5. Nurul Lailani Madarina/X-5
  6. Faiza Yogi A/X-8
  7. Nadia Nisaussholihah/X-7
  8. Laily Dwi retno W/X-5
  9. Rosalia Kusuma Dewi/XI-A4
  10. Dwi Wahyu S/XI-A6
  11. Nabih Habibi N/XI-A3
  12. Riski Suaidah/XI-A6
Pembinaan Itensif akan dimulai Ahad, 4 Nop 2012  (dilaksanakan setiap Ahad dan Kamis) 

Berita dari OSN 2012 Jakarta

1. Soal OSN 2012 Hari Pertama, Klik di sini 

2. Soal OSN 2012 Hari Kedua, Klik di sini 

3. Soal Usulan OSN 2012 (Fajar Yuliawan, ITB), Klik di sini

4. Daftar Pemenang OSN 2012, Klik di sini

5. Rekapitulasi Perolehan Medali SD - SMA/Guru,  Klik di sini

6. Rekapitulasi Perolehan Medali Tingkat SMA Per Propinsi, Klik di sini  

7. Solusi Soal OSN Hari Pertama, Klik disini 

8. Solusi Soal OSN Hari Kedua, Klik disini

 

(I) OSN XI/2012 Membangun Atmosfer Berbasis Ilmu Pengetahuan

Jakarta --- Olimpiade Sains Nasional (OSN) XI 2012 dibuka hari ini. Ajang tahunan ini diselenggarakan sebagai sarana mengembangkan kreativitas dan mengaktualisasikan diri dalam membangun dan menumbuhkan semangat berkompetisi baik nasional maupun internasional.  Acara pembukaan diisi dengan berbagai pertunjukan kesenian dari para siswa Indonesia.

Tema OSN XI 2012 adalah “Membentuk Generasi Emas yang Inovatif, Berbudaya, dan Berdaya Saing.” Kegiatan OSN sebagai salah satu bentuk sarana aktualisasi para siswa dan guru dalam menampilkan hasil belajar-mengajar di kelas. OSN sekaligus wahana menumbuhkembangkan semangat berkompetisi dan tradisi berprestasi baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendukbud) Mohammad Nuh menyampaikan, peserta yang tampil dalam OSN adalah siswa dan guru pilihan yang telah melewati berbagai macam seleksi di daerah masing-masing. Menurut Mendikbud, kegiatan OSN yang mulai digelar sejak 2002 perlu terus dipertahankan karena memiliki aspek strategis. “Kita ingin menciptakan dan membangun atmosfer dan budaya berbasis ilmu pengetahuan,” katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan OSN 2012 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (3/09).

Mendikbud mengatakan, OSN merupakan media untuk menyemai keterampilan anak yang memiliki kemampuan yang bagus dari bebagai jenjang dan daerah. Menurut dia, tidak semua para juara berasal dari kota saja, tetapi juga dari daerah.” Mereka punya potensi bagus. Buka kesempatan untuk mereka dan dorong siapapun yang menjadi juara. Pastikan mereka mendapatkan beasiswa,” katanya.

Mendikbud menyebutkan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) memiliki tiga unsur penting. Pertama,  iptek dapat dipakai menyelesaikan persoalan. Kedua, sebagai daya dorong suatu bangsa. Ketiga, Iptek sebagai pemungkin. “Dalam unsur iptek muncul kreativitas dan inovasi,” katanya. (PIH)

(sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/615)


(II) 3.102 Peserta Siap Berkompetisi dalam Olimpiade Sains Nasional IX/2012


Jakarta --- Rangkaian kegiatan OSN yang dimulai 2-7 September diselenggarakan di sejumlah tempat di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 3.102 peserta. “Peserta yang hadir adalah peserta unggulan yang telah diseleksi dan siap memberikan yang terbaik,” demikian dilaporkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad, pada acara pembukaan OSN IX di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Senin (3/09).

Adapun bidang ilmu yang dilombakan tingkat SD meliputi matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sedangkan pada tingkat SMP meliputi matematika, fisika, biologi, dan IPS Terpadu. OSN untuk jenjang SMP telah dilaksanakan pada tanggal 28 Juni s.d. 4 Juli  2012 di Pontianak karena menyesuaikan dengan jadwal persiapan keikutsertaan pada olimpiade internasional.
Pada tingkat PKLK pendidikan dasar bidang lomba meliputi matematika IPA, cerdas cermat MIPA, bisnis plan, dan teknologi informasi (TI). Kegiatan diselenggarakan di Bali pada tanggal 2-6 September 2012. 

Adapun pada tingkat SMA meliputi matematika, fisika, biologi, kimia, astronomi, komputer, ekonomi, dan kebumian. Kemudian pada tingkat PKLK pendidikan menengah bidang lomba meliputi matematika, fisika, dan biologi. Sementara OSN Terapan SMK meliputi bidang lomba matematika terapan, matematika nonteknologi, biologi terapan, kimia terapan, dan fisika terapan diselenggarakan Oktober mendatang di DIY.

Sebanyak 100 finalis guru hasil seleksi tingkat provinsi juga akan berlomba. Untuk guru SMP akan berkompetisi di bidang matematika dan fisika, sedangkan guru SMA di bidang matematika, fisika, dan kimia. Adapun kompetisi untuk guru SMK akan dimulai tahun depan.
Selain kegiatan pokok OSN, diselenggarakan juga sejumlah kegiatan pendukung diantaranya Seminar Nasional Guru dan Wisata Edukasi. Di samping itu, untuk jenjang SMK diselenggarakan lomba debat bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Jepang, dan bahasa Mandarin. Kegiatan diikuti sekitar 160 peserta terdiri atas siswa SMK terbaik dari seluruh Indonesia. (PIH)

(sumber:http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/616)

(III) OSN Matematika, Kemampuan Problem Solving
Setelah menempuh perjalanan panjang melalui proses seleksi, tiba juga saatnya bagi kesembilan puluh peserta Olimpiade Sains Nasional 2012 (OSN), bidang studi matematika, untuk unjuk kebolehan. Dalam kurun waktu dua hari (4-5/9) kemampuan serta hasil belajar mereka diuji melalui tes tertulis, yang diselenggarakan di SMAN 28, Pasar Minggu, Jakarta. Terlihat kepala-kepala yang menunduk di setiap ruangan yang terletak di lantai dua sekolah tersebut. Mereka nampak tenggelam, menekuni soal-soal yang telah diberikan pengawas.

Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, OSN kali ini tetap mengacu pada International Mathematics Olympiad (IMO). Hal ini dijelaskan Dr. Al Haji Akbar selaku Koordinator Juri bidang studi matematika. "Dibuat sedekat mungkin dengan IMO, karena tujuannya memang untuk persiapan ke sana. Jadi, sama-sama dilaksanakan dalam dua hari. Bedanya hanya pada jumlah soal. Di IMO ada tiga soal per hari dengan durasi empat jam setengah, sementara di OSN ada empat soal yang harus dikerjakan dalam waktu empat jam. Tentunya tingkat kesulitan lebih besar di IMO, makanya walaupun jumlah soal lebih sedijit, waktu yang diberikan lebih panjang," Al Haji menjelaskan kepada Potensi.

Keempat soal yang diujikan setiap harinya sudah mencakup empat bidang meliputi aljabar, geometri, kombinatorika, serta teori bilangan. Aljabar adalah cabang matematika yang memelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Sementara geometri secara harfiah berarti pengukuran tentang bumi, merupakan cabang matematika yang memelajari hubungan di dalam ruang. Lain lagi halnya dengan kombinatorika yang meliputi penghitungan obyek yang memenuhi kriteria, menentukan obyek "terbesar", "terkecil", atau yang "optimal", dan menentukan struktur suatu obyek. Dan teori bilangan adalah cabang matematika murni yang memelajari sifat-sifat bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat mudah dimengerti, sekalipun bukan oleh ahli matematika.

Tim juri OSN berusaha membuat soal yang berbeda dari soal manapun yang pernah dikeluarkan dalam kompetisi-kompetisi lainnya, semisal kompetisi tingkat regional. "Soal-soal yang sudah pernah keluar biasanya bisa dilihat di internet. Jadi kalau kita buat sama, kasihan yang belum pernah melihatnya. Sudah pasti akan memengaruhi hasilnya," papar Al Haji. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah soal tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun lalu. Menurutnya hal itu baru dapat diketahui ketika hasil akhir sudah keluar. Pasalnya, terkadang apa yang dianggap mudah oleh juri belum tentu mudah bagi para siswa. Begitu juga sebaliknya, soal yang dianggap sulit bisa jadi justru mampu dikerjakan dengan sangat mudah oleh para siswa.

"Yang terpenting sebenarnya adalah kemampuan problem solving, kemampuan memecahkan sebuah masalah," tandas dosen FMIPA Universitas Indonesia itu. Dengan kemampuan problem solving yang baik, lanjut Al Haji, maka siswa akan mampu menganalisa soal apapun yang diberikan, sehingga dengan mudah menemukan cara untuk menyelesaikannya

Dalam hal penilaian, hasil uji hari pertama mendapat porsi yang sama dengan hari kedua, karena bidang studi matematika tidak memiliki ujian praktek. Setiap jawaban akan diperiksa oleh dua juri di tempat yang terpisah, untuk diberikan skor atau poin antara satu sampai dengan tujuh. Jika masing-masing juri memberikan poin yang berbeda maka keduanya akan berunding hingga mencapai kesepakatan. Tapi jika tidak menemui kesepakatan, maka penilaian akan dilakukan dengan cara voting, melibatkan seluruh anggota juri. "Hal ini mungkin saja terjadi dan pernah terjadi di IMO. Tapi sejauh ini belum pernah terjadi di OSN. Jadi jangan khawatir karena ini akan melalui proses penilaian yang sangat obyektif," katanya.

Berusaha Semaksimal Mungkin

Beberapa siswa nampak masih sibuk berpikir, bahkan setelah ujian selesai. Satu dua orang terlihat membentuk kelompok-kelompok kecil untuk membahas soal-soal yang telah mereka kerjakan. Sebagian merasa tidak mengalami kesulitan yang berarti, sementara yang lain mengaku soal yang diberikan cukup sulit. Salah satuya Sonia Miyajima Anjani, siswa kelas 12 asal Bandar Lampung. Saat ditemui Potensi seusai ujian, Sonia mengaku menemui beberapa kesulitan saat mengerjakan keempat soal yang diberikan.

"Jujur tadi saya nggak terlalu nervous, mungkin kurang persiapan aja. Tapi ya sudahlah, yang penting sudah berusaha. Yang saya pikirin yang penting saya nulis walaupun saya nggak ngerti. selain itu setiap jawaban kan ada poin, jadi sebisa mungkin diisi supaya tetap dapat poin," ucapnya.

Ngemil Dulu

Sementara itu, Fajar Fathurrahman, peserta asal Pontianak, merasa bahwa ujian di hari kedua jauh lebih mudah dibandingkan hari pertama. Siswa SMAN 1 Pontianak itu mengaku sedikit mengalami kesulitan di bagian geometri. Menurutnya, geometri membutuhkan langkah pengerjaan yang cukup panjang disertai analisis, mulai dari soal sampai gambar, serta memiliki banyak rumus. Namun, ia merasa cukup yakin pada bagian teori bilangan. Uniknya, setiap kali ujian, ia terbiasa membiarkan lembar jawabannya kosong selama dua jam pertama. "Dua jam pertama itu kertas saya masih kosong. Saya hanya meneliti soal-soalnya sambil ngemil-ngemil. Nanti di saat-saat terakhir, baru deh kertas dipenuhkan, " katanya seraya tertawa.

Fajar sendiri mengakui adanya persaingan yang cukup ketat di OSN XI/2012, setelah mengamati peserta lain selama beberapa hari ini. Menurutnya, rata-rata siswa memiliki kemampuan yang sama, bahkan ada yang kemampuannya jauh lebih tinggi. Namun, hal itu tidak mengurangi keoptimisannya untuk menyabet medali dalam ajang bergengsi ini. (*)

Sumber (http://siswapsma.org/index.php?option=com_content&view=article&id=255:osn-matematika-kemampuan-problem-solving&catid=38:osn&Itemid=65)